Siapa yang Sebenarnya Butuh Maaf?
(Ditulis pada mudik lebaran Juni 2017) Hari Raya Idul Fitri sangat erat sekali kaitannya dengan maaf memaafkan. Makna sebenarnya dari Hari Raya ini memang seorang muslim yang kembali Fitrah setelah sebulan penuh berjuang melawan hawa nafsu dan memohon maaf kepada kerabat dan sesama. Namun tidak jarang juga ditemukan bahwa maaf-memaafkan ini hanya ritual yang dilakukan dengan dasar "biasanya begitu" atau "etisnya begitu", bukan berangkat dari hati yang setulusnya memohon dan memberi maaf. Pun bisa jadi saya termasuk. Berbicara soal maaf memaafkan, akhir-akhir ini saya semakin menyadari bahwa setiap orang merespons segala apa yang dipikirkan dan dirasakannya dengan cara yang berbeda, apalagi perihal respons terhadap apa yang mengecewakan dan/atau menyakiti. Betul bahwa terlalu banyak faktor yang melatarbelakangi suatu respons tersebut. Baik kebiasaan, pengalaman, lingkungan, karakter, tingkat kedewasaan, kedalaman perasaan, besar harapan, dan lain sebagai...