Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2017

Review Singkat Roman Bumi Manusia

Gambar
Sudah beberapa tahun yang lalu sebenarnya saya selesai membaca buku ini. Namun, berhubung saat itu blog ini belum lahir. Jadi, apa salahnya sekarang saya berbagi di sini 😁 "Aku adalah manusia. Tentu yang tak sempurna. Karena kealpaan dan lupa tak bisa lepas dariku. Aku hanyalah manusia biasa. Aku bukanlah dewa dengan segala ke-Maha-annya. Sempurna adalah kata yang tidak untukku."  "Aku lebih mempercayai ilmu pengetahuan, akal. Setidak-tidaknya padanya ada kepastian-kepastian yang bisa dipegang." "Pendapat umum perlu dan harus diindahkan, dihormati, kalau benar. Kalau salah, mengapa dihormati dan diindahkan? Seorang terpelajar harus juga belajar berlaku adil sudah sejak dalam pikiran, apalagi dalam pikiran. Itulah memang arti terpelajar itu."  "Semakin tinggi sekolah, harus semakin mengenal batas. Kalau orang tak tahu batas, Tuhan akan memaksanya tahu dengan cara-Nya sendiri." Di atas itu penggalan dr novel Bumi Manusia. Sala

Ingat KRL, Ingat Jakarta

Semenjak video keganasan KRL Gerbong Wanita viral, kepadatan KRL menjadi pembahasan hangat banyak media. Saya antara kaget tidak kaget waktu lihat video tsb. Tidak kaget karena, pada kenyataannya, gerbong wanita memang lebih gila dibandingkan dengan gerbong campur. Kaget karena yang saya alami (untungnya) tidak sampai sebegitunya. Ketika dulu rutin menggunakan KRL saat magang, saya lebih memilih untuk menaiki gerbong campur. Selain karena ada kemungkinan bahwa saya diberi tempat duduk oleh laki-laki, fakta yang saya dapatkan ketika beberapa kali menaiki gerbong wanita adalah: gerbong wanita lebih ganas. Sesuai dengan pengalaman, di gerbong wanita lebih dorong-dorong dan teriak-teriak, seperti "Allahu akbar!" atau "Astaghfirullah!" ketika kereta mengerem karena banyak yang tidak bisa menahan badannya sendiri sehingga jatuh ke badan orang lain. Mungkin juga karena di dalamnya banyak ibu-ibu yang mulai atau sudah berumur dan memang kondisi badannya tidak sekuat it